Maret 15, 2010

nama:andre adianto wibowo
npm:55409039
kelas:1ia10

1.Latar belakang
Berdasarkan hal yang saya teliti,manusia merupakan mahkluk social yang suda h barang tentu membutuhkan sesamanya dalam menjalani hidupnya di dalam lingkungan yang ia hadapi.banyak orang yang belum betul-betul paham akan (apa posisi manusia sebenarnya?).

2.Tujuan dan maksud penelitian
Tujuan dari ditulisnya karya tulis ini adalah agar mereka para pembaca dapat memahami seutuhnya apa sebenarnya kedudukan mereka diantara mahkluk ciptaan tuhan yang lain.

3.Manfaat penulisan
Dengan demikian mereka dapat paham posisi manusia dalam pencapaian keinginannya, manusia memerlukan manusia lainnya. Hubungan antara satu dengan yang lainnya didasarkan pada adanya suatu kontrak bersama yang bersifat simbiosis mutualisma dimana masing – masing pihak saling bekerja sama untuk pencapaian tersebut serta diiringi dengan adanya kompensasi yang saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, fungsi manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang suka bergaul tersebut tidak dapat dipisahkan dari sepak terjang manusia yang secara naluriah merupakan sebagai makhluk politik.

4.Isi
Landasan Pemikiran

Manusia sebagai makhluk yang memilih ( makhluk politik )

Manusia, menurut pribahasa Yunani, adalah zoon politicon yang berarti bahwa manusia adalah makhluk yang suka bergaul ( makhluk sosial ). Disamping itu manusia juga berperan sebagai makhluk politik yang ditandai dengan adanya penentuan atas pilihan – pilihan dalam menjalani hidupnya. Maka dari itu fungsi politik, sekecil apapun bentuknya, tidak dapat dipisahkan dari segenap aktivitas manusia.

Jika dihubungkan dengan pemikiran bahwa manusia sebagai makhluk sosial, hal ini dapat dilihat bahwa dalam kehidupan tak jarang manusia memiliki suatu keinginan ( cita – cita ) yang sama. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, maka manusia memainkan perannya sebagai makhluk yang memilih ( makhluk politik ) untuk menentukan bagaimana cara untuk merealisasikan keinginan tersebut. Hal ini dapat berupa penentuan strategi pencapaian, pengelompokan manusia yang berkepentingan sama, dan lain – lain.

Dengan demikian untuk memperkuat posisi manusia dalam pencapaian keinginannya, manusia memerlukan manusia lainnya. Hubungan antara satu dengan yang lainnya didasarkan pada adanya suatu kontrak bersama yang bersifat simbiosis mutualisma dimana masing – masing pihak saling bekerja sama untuk pencapaian tersebut serta diiringi dengan adanya kompensasi yang saling menguntungkan antara satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, fungsi manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk yang suka bergaul tersebut tidak dapat dipisahkan dari sepak terjang manusia yang secara naluriah merupakan sebagai makhluk politik.

Manusia adalah makhluk yang idealis

Secara umum idealis dapat digambar sebagai nilai – nilai yang dianggap benar ( ideal ) dan harus dipertahankan. Idealis mutlak merupakan sifat manusia sebagai makhluk yang istimewa di muka bumi ( khalifah ). Seiring dengan berkembangnya sebuah peradaban ( harkat kemanusiaan ), manusia tidak pernah terlepas dari fungsinya sebagai makhluk yang idealis. Nilai – nilai yang terkandung dalam idealisnya manusia bertujuan untuk memajukan manusia tersebut.

Aturan keseimbangan kehidupan menyiratkan bahwa dalam suatu kelebihan yang besar tentu saja selalu dibarengi dengan kelemahan yang besar pula. Hal itu juga terjadi pada manusia bahwa seberapa pun hebat dan istimewanya manusia, manusia tidak akan pernah terlepas dari kelalaian ataupun kesalahan – kesalahan baik yang bersifat sengaja maupun tidak sengaja. Dalam menanggapi hal itu, sisi idealis berperan penting dalam pencapaian kesempurnaan kehidupan dimana idealis berperan ganda baik sebagai sisi kontrol ( dihasilkan oleh pemikiran manusia untuk mengkritisi pemikiran manusia ) maupun sisi inovasi ( dihasilkan oleh pemikiran manusia untuk menutupi kelemahan manusia ) yang diharapkan mampu memberikan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Dan telah merupakan hukum alam bahwa manusia menginginkan suatu kemajuan atau perubahan – perubahan dalam kehidupan menuju ke arah yang lebih baik pula.

Manusia adalah makhluk yang kuat

Sekalipun dalam ukuran bahwa manusia bukanlah makhluk yang unggul, tetapi manusia tidak dapat diragukan kemampuannya. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan manusia untuk bertahan disaat yang tidak menyenangkan ( survive ), kemampuan manusia untuk beradaptasi dengan alam dan lingkungan sekitarnya, serta kemampuan manusia dalam memulihkan kembali jasmani dan rohaninya ( recovery ). Kekuatan tersebut yang menempatkan manusia sebagai makhluk yang istimewa.

Optimal atau tidaknya manusia sebagai makhluk yang kuat tersebut dilandaskan pada seberapa besar manusia memahami dirinya sendiri. Kekuatan sejati manusia bukanlah kekuatan yang berdasarkan pada fisik belaka, akan tetapi kekuatan tersebut terpancar dari jiwa manusia itu sendiri yang mungkin dapat disadari maupun tidak. Melalui kekuatan itulah manusia mampu menempatkan dirinya di posisi terdepan bahwa diantara sesama manusia sekalipun

Perjuangan seorang manusia

Melalui uraian diatas dapat dilihat bahwa manusia memiliki potensi yang begitu besar dalam mengarungi kehidupan. Potensi – potensi tersebut adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk menghadapi halangan dan rintangan dalam hidupnya. Oleh karena itu, suatu perjuangan mutlak merupakan suatu kesatuan yang terpisahkan dalam hidup manusia.

Dalam menjalani hidupnya, manusia berperan penting dalam menentukan arahan yang harus dilaluinya melalui proses berpikir. Perjuangan merupakan salah satu bentuk tingkah laku manusia yang merupakan hasil dari proses berpikir tersebut. Perjuangan ini ialah perjuangan dalam artian yang sangat luas yang menaungi seluruh aktivitas hidup manusia. Mulai dari hal yang kecil, manusia memiliki keinginan untuk mengenal manusia lainnya ( berbicara dengan manusia lain ). Hal ini termasuk kedalam perjuangan manusia untuk menunjukkan eksistensinya sebagai makhluk sosial. Lalu untuk hal lainnya, manusia rela melakukan pengorbanan demi suatu tujuan ataupun tanggung jawab yang diembannya. Hal ini pun menunjukkan seberapa besar perjuangan memaknai kehidupan manusia.

Dalam sebuah perjuangan, tentunya manusia tidak dapat terlepas dari nilai – nilai kebenaran ( kesempurnaan ) sebagai wujud idealisnya seorang manusia serta potensi – potensi alami yang merupakan bawaan alami dari manusia tersebut. Peran serta masing – masing aspek tersebut menjadikan motor penentu dalam perjuangan seorang manusia. Akhirnya, melalui perjuangan itulah manusia dapat menunjukkan eksistensinya sebagai makhluk yang terdepan ( istimewa ).
Makna Hidup dan Perjuangan dalam Pencapaiannya
1. Seiring dengan seberapa dalam kita memaknai hidup, mungkin akan tersirat beberapa pertanyaan sebagai berikut :
2. Seberapa besar manusia memahami posisinya diantara manusia lainnya?
3. Seberapa besar kearifan dan kebijaksanaan manusia dalam memaknai kehidupannya?
4. Seberapa optimal manusia memahami dan mengelola kelebihan – kelebihannya?
5. Dan seberapa keras manusia meningkatkan taraf hidupnya?

Pertanyaan – pertanyaan diatas merupakan beberapa pertanyaan pokok yang sudah semestinya ditelaah oleh manusia. Kadang manusia seringkali terlena oleh egonya sebagai makhluk yang memiliki keunggulan akan tetapi tidak menyadari bahwa manusia juga memiliki kelemahan. Alih – alih memperbaiki kelemahan tersebut, manusia cenderung bersikap offensive terhadap segala sesuatu yang mengingatkannya atas kelemahan tersebut. Manusia lebih cenderung memilih untuk menutupi daripada memperbaikinya. Lalu dengan arogannya, manusia membuat suatu pembenaran diri yang justru secara tidak sadar malah merugikan dirinya sendiri. Untuk itulah diperlukan beberapa fase dalam menjawab pertanyaan – pertanyaan diatas.

Fase awal, dalam sebuah kehidupan, manusia perlu memahami secara keseluruhan dimanakah posisinya diantara manusia lainnya. Apakah manusia tersebut tergolong pada manusia – manusia unggulan ( manusia yang bersifat wajib ) atau manusia kelas kacangan. Pencapaian posisi tersebut haruslah melalui suatu proses yang cukup berat. Artinya, manusia memang tidak dapat berubah ( kualitasnya ) semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi manusia dapat berubah ( kualitasnya ) hanya jika manusia melalui suatu proses pembentukan sekalipun proses tersebut tidak memakan waktu yang lama. Disinilah perjuangan seorang manusia diuji ketahanannya. Manusia yang telah melalui perjuangan tentunya akan mendapatkan apa yang ia perjuangan sekalipun tidaklah secara keseluruhan. Dan melalui perjuangan itulah manusia dapat menentukan dimanakah ia akan memposisikan dirinya.
Fase kedua, lalu dalam kehidupannya, disamping penentuan posisi, manusia juga dituntut arif dan bijaksana dalam memaknai segala isyarat kehidupan. Kearifan dan kebijaksanaan manusia akan membentuk suatu identitas tersendiri bagi dirinya sendiri. Menjadi arif dan bijaksana adalah sebuah proses yang kompleks.

Pada dasarnya dibutuh pengenalan yang intensif dari manusia terhadap dirinya sendiri. Berangkat dari itulah maka manusia dapat mengelola dirinya dan memunculkan sikap arif dan bijaksana yang bukan berarti rendah diri tetapi lebih mendekati pada kemampuan manusia bersikap dan bertindak pada hal yang ia anggap benar dan berasal dari hati nurani manusia itu sendiri. Lagi dan lagi dibutuh sebuah perjuangan ketika manusia akan berangkat menjadi arif dan bijaksana.

Fase ketiga, setelah manusia masuk pada tahap penggalian serta pengenalan pada dirinya sendiri, muncul sebuah keharusan bagi manusia tersebut untuk mengoptimalkan pemanfaatan kelebihan – kelebihan yang ia miliki. Pemanfaatan tersebut berakar pada dua kata kunci yaitu memahami dan mengelola. Memahami bermakna sejauh mana manusia mengenali dirinya sendiri. Sedangkan mengelola ialah upaya manusia mengerahkan seluruh potensi yang ia miliki untuk kemajuan dirinya sendiri.

Fase akhir ialah menentukan pilihan – pilihan dalam hidup. Pilihan tersebut ialah berdiam diri atau berjuang. Ketika manusia bersikap acuh tak acuh dan memilih untuk berdiam diri lalu menjalani hidup tanpa adanya sebuah keinginan untuk memperbaharui, maka manusia merupakan makhluk yang sia – sia. Manusia dituntut harus terus berinovasi untuk memperbaharui jasmani dan rohaninya sehingga manusia selalu tampil dalam bentuk yang aktual. Hal ini sangat berperan penting dalam kehidupan dimana manusia dituntut untuk saling berkompetisi antara satu dengan yang lainnya. Manusia yang akan menempati posisi sebagai makhluk yang unggul adalah manusia yang aktual. Oleh karena itu, untuk mencapai jalan tersebut mutlak diperlukan sebuah perjuangan dalam garis hidup manusia. Terlepas apakah perjuangan tersebut bersifat murni ( untuk kebaikan diri sendiri ) atau pun tidak ( untuk tujuan tertentu ), manusia harus melakukannya sebagai pilihan yang paling efektif.
Perjuangan dalam meningkatkan taraf kehidupan manusia tentulah tidak mudah. Berbagai macam halangan dan rintangan akan selalu menghadang dalam proses tersebut. Akan tetapi yang perlu dipahami oleh manusia ialah, halangan dan rintangan itulah yang akan mendewasakan manusia sehingga manusia siap sepenuhnya dalam menjalani hidupnya.

Winston Churcill dalam pidatonya pernah menegaskan prinsip yang wajib dipegang ketika perjuangan yaitu perjuangan membutuhkan “ cucuran keringat, tetes darah, dan air mata ( guts, bloods, and cries ). “ Inilah salah satu wujud pengorbanan yang harus dilakukan oleh manusia sebagai kesungguhannya dalam menapaki sebuah perjuangan. Dan tentunya, perjuangan yang baik adalah perjuangan yang dilandaskan pada sisi idealis manusia karena perjuangan yang bersifat keuntungan belaka bukan sebuah perjuangan sejati. Maka dari itu, idealis harus ditempatkan sebagai aspek yang merupakan fungsi sentral dalam sebuah perjuangan. Dengan demikian, perjuangan idealis adalah perjuangan abadi.

Perjuangan Belum Berakhir!

Untuk memaknai hidup ini, kita mesti berjuang. Dan untuk berjuang kita harus memiliki arahan atau pedoman yang jelas sehingga perjuangan kita dapat menjadi sebuah perjuangan yang sejati. Maka dari itu perjuangan ini dapat dilakukan dengan cara – cara sebagai berikut.

Menumbuhkan sikap ikhlas

Dalam perjuangan tentunya akhinya akan didapat hasil akhir dari perjuangan tersebut. Sekalipun yang mengendalikan perjuangan tersebut adalah manusia, akan tetapi yang mengatur segalanya adalah Yang Maha Kuasa. Untuk itu, sikap ikhlas perlu ditanamkan dalam setiap perjuangan, Ikhlas tersebut dalam artian bahwa setiap kemenangan dalam perjuangan adalah anugrah yang wajib disyukuri dan kekalahan dalam perjuangan adalah kemenangan yang tertunda. Sikap ikhlas juga dapat dikaitkan dalam hal pengorbanan – pengorbanan yang harus dilakukan untuk melakukan sebuah perjuangan. Untuk itu, sikap ikhlas merupakan syarat mutlak dalam sebuah perjuangan.

Eksplorasi potensi diri serta aktualisasi diri

Sebuah perjuangan tentunya harus diisi dengan sesuatu hal yang akan menjadi alat dalam perjuangan tersebut. Layaknya sebuah perperangan, perjuangan membutuhkan persediaan amunisi yang mumpuni sehingga dapat berguna untuk memenangkan perjuangan. Untuk itu, eksplorasi potensi merupakan sebuah alternatif yang tepat dalam mengumpulkan amunisi – amunisi tersebut. Pontensi yang dapat diibaratkan sebagai amunisi yang harus dibakar ( diasah ) lalu diledakkan ( ditampilkan ). Tindak lanjut dari hal tersebut ialah aktualisasi diri dalam pencapaian tujuan perjuangan. Aktualisasi diri bertujuan untuk menampilkan sisi – sisi positif dari dalam diri yang tentunya akan sangat berperan dalam perjuangan itu.

Pelatihan yang berkesinambungan

Seorang pejuang yang baik ialah seseorang yang memahami apa itu perjuangan. Untuk memahami perjuangan itulah seorang pejuang harus telah melewati penempaan yang berupa pelatihan. Pelatihan itu dapat berupa dari dirinya sendiri maupun orang lain. Pelatihan dari diri sendiri adalah seberapa besar seorang pejuang mempelajari rahasia – rahasia dalam kehidupan. Dalam kehidupan tersebut perlu diingat sebuah prinsip bahwa, hidup menghadirkan permasalahan terlebih dahulu barulah memberi pembelajaran. Maka dari kesalahan – kesalahan dalam menghadapi permasalahan itulah seorang pejuang dapat memetik pelajaran – pelajarannya. Disamping itu, seorang pejuang yang unggul ialah pejuang yang tidak berdiri sendiri. Layaknya seorang atlit, pejuang juga membutuhkan seorang pelatih profesional ( mentor ). Pelatuh ini telah mencicipi bagaimana proses perjuangan tersebut dan dapat memberikan arahan kepada pejuang berdasarkan pengalamannya.

Mempererat jalinan persaudaraan ( silaturrahmi )

Manusia tidak akan pernah terlepas dari statusnya sebagai makhluk sosial. Begitu juga ketika seseorang akan berjuang, maka ia akan membutuhkan manusia – manusia lainya apakah untuk mendukungnya atau menjadi salah satu bagian dalam perjuangannya. Seorang pejuang yang unggul dituntut dapat mengajak lingkungannya untuk ikut berjuang serta menyakini nilai – nilai yang ia perjuangkan. Demi menjalankan hal tersebut, seorang pejuang harus menginsyafi bahwa dirinya bukanlah apa – apa jika ia hanya bersifat sendiri dan pejuang harus menempatkan jalinan persaudaraan sebagai salah satu kendaraan dalam perjuangan. Jalinan persaudaraan tersebut dapat ditempuh dengan cara membangun komunikasi empatik antar sesama.

Memperkokoh benteng idealisme

Sebuah perjuangan sejati tidak terlepas dari keinginan untuk menuju kearah yang lebih baik. Maka dari itu, idealisme haruslah ditempatkan menjadi motor penggerak dalam sebuah perjuangan. Disamping itu, idealisme melalui bentengnya juga dapat merintangi rayuan – rayuan serta bujukan – bujukan yang akan merusak tujuan perjuangan. Memperkokoh benteng idealisme juga dapat menghindarkan si pejuang dari kebobrokan – kebobrokan karakter serta sifat – sifat buruk yang dimiliki oleh manusia.

Dengan cara – cara diatas, maka mudah – mudahan perjuangan yang akan dilakukan oleh manusia akan mendapatkan titik cerahnya serta akan membawakan manusia ke tingkatan yang lebih baik. Sebuah perjuangan, terlepas dari hasilnya, akan membawakan status manusia menjadi manusia paripurna yang merupakan manusia dengan derajat tertinggi diantara manusia – manusia yang ada. Dengan demikian, manusia akan dapat memaknai seluruh kehidupan yang ia jalani.

Semoga apa yang diuraikan diatas dapat memberikan manfaat bagi kita semua Akhirnya, semoga Tuhan YME selalu bersama kita.

“ Setetes darah di dalam perjuangan senilai dengan setitik kejayaan di masa depan! “

tugas ibd

Februari 18, 2010

Nama : Andre adianto
Kelas : 1 IA 10
NPM : 55409039
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
1. Jelaskan hakekat manusia !
Jawaban :
1. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya akan hancur dn lenyap. Jiwa terdapat di dalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, maka jiwa akan lepas dari tubuh dan jiwa akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan sebagai sang pencipta dan pemiliknya, jiwa tidak akan mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang berdiam di salam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
2. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang tedapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai, dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan, atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian . Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indera, tingkatnya, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :

 Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Misalnya, seorang merasa puas jika ia mendapatkan informasi tentang sesuatu, dan merasa tidak puas jika ia tidak mendapatkan informasi tersebut.
 Perasaan estetis, yakni perasaan yang berkenaan dengan keindahan. Seseorang aka merasa senang jika ia melihat sesuatu yang indah, tetapi jika idak mendapatkannya maka akan muncul perasaan kesal di dalam dirinya.
 Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seorang akan merasa bangga dan senang jika terdapat sesuatu yang dinilainya baik, dan akan merasa benci terhadap sesuatu yang bersifat kejahatan.
 Perasaan social, yakni perasaan yang berkenaan dengan kelompok, atau di dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai contoh jika ada tetangga yang mengalami musibah, kita turut sedih dan membantunya.
 Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang akan merasa tenteram dan damai jika mereka rajin beribadah, rajin melakukan perbuatan baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
3. Makhluk biokultural, yaitu makhluk yang hayati dan budayawi
Manusia adalah produk salin tindak atau interaksi faktor- faktor hayati dan faktor – faktor budayawi. Sebagai makhluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika,biodemografi, evolusi biologisnya dan sebagainya. Sebagai makhluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi-segi : kemsyarakatan, kekerabatan, psikologi social, kesenian, ekonomi, perkakas dan sebagainya.

Tari bali
4. Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan,mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Seorang filsuf Denmark yang bernama Soren Kienkegaard, ia adalah pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah makhluk alamiah dan tunduk pada hukum yang alamiah pula. Tiga taraf hidup manusia yaitu estesis, etis dan religious. Melalui kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali melalui karya seni berupa lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Melalui kehidupan etis, manusia meningkatkan kehidupan estesis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk-bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religious, manusia menghayati pertemuan dengan Tuhan. Semakin dekat manusia pada Tuhan, semakin dekat pula ia menuju kesempurnaan dan makin jauh ia dilepaskan dari rasa kekhawatiran.
2. Jelaskan tentang kepribadian bangsa timur !

Jawaban :
Kepribadian bangsa timur identik dengan bangsa asia, contohnya negara indonesia.
Kepribadian bangsa timur itu memiliki ciri-ciri
 ramah terhadap sesama
 saling gotong royong
 saling tolong- menolong
 saling menghargai
 lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik
Sedangkan bangsa barat, individualis(mementingkan diri sendiri),pikiran logis, dan terbuka.
Contoh : Kepribadian bangsa timur dicerminkan melalui tutur kata yang sopan dan tata krama berbusana, mereka lebih cenderung berpakaian tertutup. Hal ini sangat berbeda dengan bangsa barat yang lebih cenderung berbusana terbuka.
3. Tunjukkan dan jelaskan bagan psiko – sosiogram manusia !

Jawaban :
Berikut diatas merupakan bagan psiko-sosiogram manusia menurut Prof.Dr.koentjaraningrat dalam bukunya yang berjudul kebudayaan, mentalitas, dan pembangunan.
Sampai sekarang, ilmu psikologi di Negara Barat mengembangkan konsep-konsep dan teori-teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode-meetode dan alat-alat untuk menganalisis secara mendetail variasi jiwa individu.
Menurut Francis L.K.Hsu, makhluk manusia masih memerlukan suatu daerah isi jiwa tambahan untuk memuaskan suatu kebutuhan rohaniah yang bersifat fundamental dalam hidup manusia. Daerah isi jiwa tambahan terhadap lingkaran-lingkaran 7, 6, 5, dan 4 yang menggambarkan kepribadian manusia tadi adalah daerah lingkaran 3.
Daerah 7 dan daerah 6 merupakan daerah tak sadar dan daerah sub-sadar. Kedua lingkaran itu berada di daerah pedalaman alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang telah terdesak ke dalam, sehingga tidak disadari lagi oleh individu tersebut. Daerah 5 merupakan daerah kesadaran yang tidak dinyatakan, daerah ini terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh individu yang bersangkutan, tetapi disimpan saja di dalam alam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan kepada siapapun termasuk juga kepada lingkungannya. Daerah 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. Daerah ini meliputi permikiran-pemikiran, gagasan-gagasan dan perasaan-perasaan yang disampaikan oleh individu kepada sesamanya secara terbuka, yang mudah diterima dan dijawab oleh sesamanya. Daerah 3 disebut lingkaran hubungan karib, yaitu orang-orang, binatang-binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul secara mesra dan karib, biasa digunakan untuk berlindung serta mencurahkan isi hati apabila sedang bersedih atau mengalami masalah atau tekanan batin. Daerah 2 disebut lingkungan hubungan berguna, tidak lagi hanya dipandang hanya sikap mesra dan karib, melainkan ditentukan oleh kegunaan orang-orang, binatang-binatang atau benda-benda bagi dirinya. Daerah 1 disebut lingkaran hubungan jauh,berisi gagasan-gagasan atau pemikiran serta sifat dalamjiwa manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada di dalam kebudayaan masyarakat itu sendiri, tetapi yang sedikit mempunyai pengaruh dan arti dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jelaskan definisi kebudayaan !
Jawaban :
Definisi kebudyaan menurut para ahli :
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya merupakan warisan social.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di tarima ole semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill

o Pola-pola perilaku yang di hasilkan oleh interaksi social
o Semua perilaku dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat yang di temukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya di antara para anggota suatu masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar di alihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam penghidupan.
Kesimpulan
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi social, religi seni dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

5. Sebutkan dan jelaskan 7 unsur kebudayaan universal !
Jawaban:
Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
1. Sistem religi, merupakan produk manusia sebagai homo religious yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, meliputi:

 sistem kepercayaan
 sistem nilai dan pandangan hidup
 komunikasi keagamaan
 upacara keagamaan
2. Sistem kemasyarakatan atau organisasi social, merupakan produk dari manusia sebagai homo socious. Maksudnya adalah bahwa manusia akan berinteraksi dengan sesama. Karena manusia mahluk sosial, tidak bisa hidup sendiriyang meliputi:

 kekerabatan
 asosiasi dan perkumpulan
 sistem kenegaraan
 sistem kesatuan hidup
 perkumpulan
3. Sistem pengetahuan, merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Maksudnya adalah bahwa mansuia pintar dalam mencoba hal-hal baru dengan demikian akan menciptakan suatu pengetahuan, meliputi pengetahuan tentang:

 flora dan fauna
 waktu, ruang dan bilangan
 tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Dengan bahasa, manusia dapat bersosialisasi dengan sesamanya. Macam-macam bentuk komunikasi :

 lisan
 tulisan
5. Kesenian, merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus.dengan kesenian, manusia dapat merasakan keindahan yang ada di alam ini, yang meliputi:

 seni patung/pahat
 relief
 lukis dan gambar
 rias
 vokal
 musik
 bangunan
 kesusastraan
 drama
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi, Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. Maksudnya adalah bahwa manusia ingin berkehidupan yang layak dari sisi ekonomi, meliputi:

 berburu dan mengumpulkan makanan
 bercocok tanam
 peternakan
 perikanan
 perdagangan
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi, merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Dengan pemikiran cerdas dari manusia dibantu dengan tangannya dapat membuat alat dan teknologi untuk kehidupan manusia meliputi:

 produksi, distribusi, transportasi
 peralatan komunikasi
 peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
 pakaian dan perhiasan
 tempat berlindung dan perumahan

senjata
6. Sebutkan dan jelaskan 3 wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya !
Jawaban :
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu : Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
1. Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya
2. Kompleks aktivitasBerupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dengan manusia lainnya di setiap waktu. Contoh: wujud kebudayaan ini adalah keadaan masyarakat. Misalnya saja saat kita ke warung, kita akan berinteraksi.
3. Wujud sebagai bendaAktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas tersebut menghasilkan benda untuk keperluan hidupnya. Contohnya : batik.

Hello world!

Februari 18, 2010

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!